gue

gue
aa

Sabtu, 08 September 2012

Mengakurkan Dua Saudara yang Suka Berseteru..

Mengakurkan Dua Saudara yang Suka Berseteru..

Ada orang tua yang mempunyai dua anak, yang ketika kecil suka berantem dan ketika besar suka berseteru atau kurang harmonis. Mengapa sebab? Mungkin ilustrasi ini bisa menjadi gambaran.

Orang tua ketika di depan anaknya yang bernama si A selalu memuji-muji dan mengunggul-unggulkan si B , "Itu lihat si B, dia rajin dan taat sama ayah-ibu, contoh dia, jangan suka membangkang gitu kamu..." 

Sikap orang tua seperti ini bisa membuat si A iri dengki atau membenci si B. Karena si B yang selalu diunggulkan dan karenanya si A merasa direndahkan. Si A merasa kelebihannya tidak terlihat karena orang tuanya lebih memandang kelebihan si B. Perasaan tidak suka si A ini sering tidak muncul dengan nyata, kadang muncul di bawah sadar dan tahu-tahu sering terjadi percecokan di antara kedua anak ini. 

Jadi stop membanding-bandingkan dua orang yang ingin anda damaikan. Perdamaian itu tidak akan pernah tercipta.

Lalu bagaimana mengakurkan mereka?
Sebenarnya cukup simple. Tapi bisa salah langkah kalau kita tidak cermat. Tidak cukup dengan jimat "berlaku adil" atau "tidak pilih kasih". Perlu jurus jitu agar anak-anak Anda akur, atau teman-teman di sekitar Anda akur. Mungkin ilustrasi ini bisa menggambarkan bagaimana cara kedua orang bisa akur.

Orang tua ketika di depan anaknya yang bernama si A bisa menyampaikan kebaikan atau perhatian si B kepada si A, "Kemarin si B membelikan ini untuk kamu, dia kayaknya sayang banget sama kamu. Beruntung kamu punya saudara seperti si B. Begitu juga si B, sepertinya bahagia sekali punya saudara seperti kamu."

Begitu seterusnya. Seandainya si A pernah marah atau menunjukkan sesuatu yang tidak baik pada si B, jangan ceritakan pada si B. Sebaliknya juga. Jangan pernah menjadi orang tua yang suka mengadu domba anak-anaknya sendiri, atau jangan menjadi seorang teman yang mengadu domba teman-temannya sendiri. Itu bisa menjadi bumerang bagi Anda.

Ingat pesan yang tersirat dari hadist Rasulullah bahwa orang yang suka mengadu domba itu tidak akan pernah masuk surga. Hadist itu seolah memesankan bahwa perdamaian dan kerukunan itu amatlah penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar