gue

gue
aa

Sabtu, 08 September 2012

5 "Pencabut Nyawa" yang Mengintai di Sekitar Kita


5 "Pencabut Nyawa" yang Mengintai di Sekitar Kita

Banyak sekali caranya bagaimana Malaikat Izrail mencabut nyawa semua yang hidup. Tetapi dari sekian banyak cara itu mungkin 5 hal ini adalah yang sebenarnya paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, hanya saja kita sering acuh, tidak mau peduli dan tidak mau dibilang paranoid karenanya. Tidak ada salahnya kita menaruh perhatian lebih pada 5 “utusan” malaikat Izrail sebagai perantara mencabut nyawa manusia. Kelima faktor “pencabut nyawa” yang senantiasa berada di sekitar kita adalah:
1. Aliran listrik
Siapa yang bisa membantah kalau yang satu ini benar-benar mematikan? Kita sering mendengar berita orang meninggal kesengat listrik ketika sedang memasang lampu listrik, atau anak kecil yang “mencolokkan” jarinya ke lubang colokan listrik, atau ketika orang memotong dahan pohon yang bersinggungan dengan kabel listrik tegangan tinggi.
Untuk menghindari hal ini, jangan lagi meremehkan instalasi atau penempatan titik-titik listrik di rumah Anda.
a. Kalau di rumah Anda ada balita, jangan malas untuk memindahkan titik-titik colokan ke tempat yang tinggi (lebih dari 1 meter) apalagi instalasi itu permanen. Tidak selamanya Anda bisa mengawasi balita Anda, ada waktunya kita lengah dari mengawasi mereka. Lebih baik kita meluangkan beberapa jam atau sehari untuk menginstalasi listrik yang aman daripada kita menyesal selamanya.
b. Jangan biarkan sambungan-sambungan listrik atau kabel terkepulas (tidak terbungkus aman) berserakan di rumah kita. Sempatkan diri membenahi dan membereskannya. Sebab itu merupakan sumber “kematian” yang tidak terbantahkan lagi.
c. Anda teknisi? Atau tahu teknis-teknis tentang listrik? Memang ada cara-cara aman bagaimana menginstalasi listrik ketika arusnya sedang aktif/tersambung. Tetapi kalau kita tidak terlalu yakin, lebih baik bersabar sebentar, yaitu matikan dulu arus listrik itu. Kalau Anda tidak mau sabar sebentar untuk ini, bisa jadi Anda akan membayarnya dengan harga yang amat sangat mahal.... yaitu hidup Anda!
Pernah, dalam suatu pertunjukan besar pentas seni di sebuah sekolah yang menelan biaya puluhan juta rupiah. Tiba-tiba lampunya mati... perasaan shock dirasakan panitia dan pemain begitu besar. Mengapa ini bisa terjadi? Tetapi ketika usut punya usut ternyata mematikan listrik itu tidak lain untuk menyelematkan seorang teknisi yang hampir meregang nyawa terkena setrum, akhirnya semua jadi maklum.....  (Seandainya pertunjukan itu sukses, lalu disusul kabar kematian seorang “teman”, apalah arti kesuksesan itu?) Begitulah, puluhan juta rupiah dan “harga” kesuksesan pertunjukan itu tetap tidak sebanding dengan nyawa manusia walau satu orang.
2. Lalu lintas
Siapa yang bisa membantah kalau yang satu ini juga benar-benar ampuh dan mematikan? Setiap hari kita sering mendengar berita orang meninggal kecelakaan di jalan. Bahkan jumlah korban kecelakaan lalu lintas melebihi faktor kematian apapun di muka bumi ini. Padahal setiap hari kita “bersinggungan” dengan aktivitas berlalu lintas ini. Apa faktor penyebab hingga “lalu lintas” bisa menjadi “maut” bagi manusia?
Banyak faktor, di antaranya adalah faktor kelengahan, tidak mau menoleh walau sebentar, tidak mau menunggu melintasnya kendaraan lain, melanggar rambu-rambu, kurang mahir mengoperasikan kendaraan, mabuk, ragu-ragu mengambil keputusan untuk terus atau berhenti dan seterusnya. Yang jelas agar selamat dari (na’udzubillah) kecelakaan lalu lintas, pepatah ini mungkin bisa Anda pegang yaitu “Waspadalah atas ketidakwaspadaan orang lain”.
a. Waspadalah! Jangan pernah menyandarkan diri pada pengguna jalan lain. Cermatilah dengan cepat bagaimana gelagat pengguna jalan lain yang mungkin bersinggungan dengan Anda. Jangan terlalu yakin mereka selalu waspada dan mengerti kita.
b. Fokus pada keselamatan diri. Janganlah terlalu berlebihan memperhatikan tingkah laku kendaraan lain dan pengendara kendaraan lain. Hal ini bisa melenakan Anda dan... nyawa taruhannya.
c. Kalau belum yakin betul bisa mengoperasikan sebuah kendaraan, sebaiknya tunda dulu. Tingkatkan kemampuan dan jam terbang latihan Anda. Bisa bahaya dan membahayakan orang lain.
3. Tempat di ketinggian
Anda bekerja di mal atau sering ke mal? Tinggal di apartemen? Atau pekerja bangunan di gedung bertingkat? Layak bagi Anda untuk waspada! Mungkin Anda akan mengatakan saya paranoid, atau mungkin Anda akan diolok-olok orang sebagai paranoid kalau mengikuti anjuran saya. Tapi ini sungguh merupakan sesuatu yang “murah” untuk membeli sesuatu yang “mahal”. Sesuatu yang murah yang saya maksud adalah “usaha sebentar anda mengamankan jendela-jendela dari jangkauan balita Anda” agar dia tidak memanjat jendela dan terbang untuk kemudian jatuh dan kehilangan sesuatu yang amat mahal yaitu “hidupnya”.
a. Kalau di apartemen Anda ada balita. Maka jauhkanlah benda-benda yang bisa digunakan balita Anda memanjat jendela yang terbuka, seperti ranjang, kursi, dipan dan sebagainya. Biarlah mereka tidak bisa melongok langsung dari jendela yang terbuka, sebab ini untuk hidupnya.
b. Kalau Anda sedang membawa balita ke mal. Jangan pernah bosan untuk mengawasi mereka dan menjaganya di tempat-tempat rawan ketinggian. Banyak sudah korban-korban “ketinggian” mal ini. Ada loteng-loteng mal yang pagarnya cukup pendek dan kurang aman. Awasilah kalau perlu peganglah balita Anda. Biarlah orang bilang “paranoid” yang penting Anda menyelematkan sesuatu yang mahal yaitu “hidup”
c. Anda pemberani? Sehingga merasa tidak perlu pengaman ketika bekerja di ketinggian? Menurut saya, Anda bukan pemberani tetapi bodoh! Anda manusia biasa yang bisa jatuh ditarik gravitasi bumi dan mati karenanya. Peluang Anda untuk jatuh saat di ketinggian (ketika bekerja di bangunan) amat sangatlah besar. Jangan malas untuk menggunakan pengaman-pengaman itu sebentar, Anda akan menunai hasilnya berupa hidup lebih lama.
4. Nyamuk Demam Berdarah
Beberapa waktu lalu ada kabar orang kehilangan temannya terkena demam berdarah. Padahal sehari sebelumnya masih bercengkrama biasa. Dia hanya mengeluh demam biasa, ee... tak tahunya sehari kemudian meninggal, terserang demam berdarah.
Korban nyamuk ini juga cukup terbilang tinggi. Dan proses “penyerangan”nya pun sulit dideteksi. Tahu-tahu terkena demam berdarah, atau bahkan tahu-tahu jadi korban meninggal demam berdarah. Untungnya proses terserang hingga meninggalnya memakan waktu yang cukup lama yaitu terhitung harian (beberapa hari). Ketika proses inkubasi inilah kita bisa melakukan pengobatan. Tetapi tidak jarang juga, orang yang malas berobat serius (memeriksa/cek darah) dan tahu-tahu sudah kritis dan terlambat sudah....
Lihatlah ada orang yang mengidap stroke, lever, gagal ginjal, dan penyakit dalam kronis lainnya. Mereka berjibaku mempertahankan hidup sedemikian rupa... dan kadang menguras perasaan serta rasa prihatin karenanya. Tetapi di sisi lain, ada penyakit yang hanya memerlukan waktu hanya beberapa hari untuk menghabisi hidup manusia?!! Dan kita pun kadang masih mengabaikannya.
Menjaga kebersihan lingkungan perlu untuk mencegah ini, dan mungkin bagi Anda yang telaten bisa melindungi diri dengan lotion anti nyamuk, atau seandainya Anda kurang telaten.. jangan pernah malas kalau untuk memeriksakan diri ketika Anda atau orang sekitar Anda terkena demam. Jangan-jangan itu demamnya demam berdarah yang mematikan!
5. Serangan Ular Berbisa
Banyak sekali serangan binatang dari sekitar kita. Seperti gigitan nyamuk malam, semut, ulat, ular biasa, kalajengking, kelabang (lipan si kaki seribu), lebah dan sebagainya. Serangan-serangan binatang seperti ini bisa agak Anda abaikan. Hitung-hitung untuk “selingan” dan “sarana” mengurangi dosa. Iya, kan? Musibah sekecil apapun bisa mengurangi dosa....
Tetapi kalau serangan ular “berbisa” mematikan, saya pikir perlu diwaspadai. Di kalangan orang Jawa di desa, ada jenis-jenis ular yang mematikan yang sebenarnya tinggal di ladang-ladang atau di pohon-pohon seperti Ular Hijau Ekor Merah, Ular “Dumung” dan sebagainya. Hanya saja, acapkali ular-ular mematikan ini tiba-tiba sudah hadir di kamar, dapur atau ruangan-ruangan di rumah kita. Entah kapan masuknya... Yang jelas, sikap waspada tidak ada salahnya.
Seringkali kita memasuki kamar yang Anda anggap “steril” di malam hari dan segera merebahkan diri di kamar yang agak gelap itu. Mungkin saran sederhana ini  bisa berguna, yaitu jangan malas-malas untuk menyalakan lampu di ruang-ruang gelap yang akan Anda masuki. Kalau Anda menginginkan suasana redup atau agak gelap di kamar Anda, nyalakan dulu lampu di kamar Anda, periksa dan pastikan aman... baru Anda matikan kembali lampu Anda. Cara-cara pencegahan ini barangkali butuh sedikit kesabaran Anda, tapi yang pasti membuat Anda lebih aman dari ... “serangan” kematian.
Faktor Lain
Sebenarnya sangat banyak faktor “pembunuh” lain yang bisa mematikan manusia secara mendadak seperti sambaran petir, pembunuhan, flu burung, sakit, atau jadi korban bencana alam. Namun faktor-faktor ini amat terkait dengan musiman, sebab-sebab tertentu, kondisi-kondisi tertentu, ada prosesnya, dan “berdampingan” dengan keseharian kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar